Pada hari Senin tanggal 26 Maret 2019 saya kembali disinggung
mengenai tugas yang sudah diberikan oleh Bapak Fadhil selaku dosen mata kuliah
Filsafat Umum, beliau menegaskan bahwa kita di wajibkan untuk memilih salah satu
judul yang harus di deskripsikan oleh
kita tentang hakikat melalui beberapa pendapat yang kita peroleh dari beberapa
sumber baik dalam buku pengalaman maupun pendapat dari lingkungan di sekeliling
kita, bebrapa judul tersebut antara lain tentang hakikat kehidupan, kematian,
cinta dan kesempurnaan.
Di sini saya
memilih sebuah judul yang ingin saya deskripsikan dan cari tahu mengenai
Hakikat cinta, saya harapkan kepada yang membaca tulisan saya ini, agar selalu husnudzan
kepada kata-kata yang sudah saya rangkai agar tidak terjadi kontrovesi karena
tata bahasa yang kurang baik namun jelas untuk dicerna, dan mungkin ada
penempatan diksi yang tidak benar harap dimaklumi dan di cerna oleh akal sehat,
langsung saja, berbicara mengenai hakikat cinta, kita perlu memandang pengertian
ini dari berbagai perspektif, baik dari kalangan remaja, orang tua orang
berilmu dan berintelek, bahkan sampai di kalangan anak kecil.
Kita langsung saja ambil pandangan dari kalangan remaja, sebelum
itu karena disini saya juga seorang remaja jadi sebelum pendapat orang lain
saya akan berpendapat terlebih dahulu, menurut saya pemahaman yang sudah saya
alami dan ketahui dari berbagai macam buku bacaan maupun film yang pernah saya
tonton, jadi saya menyimpulkan bahwa hakikat cinta itu adalah perpaduan antara
hati dan fikiran menjadi satu, kita perlu tahu bahwa di dalam hati kita itu ada
sebuah magnet yang bisa menarik sesuatu yang sangat berpengaruh, seperti halnya
ada sesuatu yang mencolok, yang memang menurut kita belum pernah ada dipikiran
kita ibaratkan seperti ini, ada sesorang
perempuan yang mempuyai suara yang indah dalam melantunkan ayat suci Al- Quran
, nah pikiran kita tuh merasa ini adalah hal yag mengejutkan yag tidak ada di
diri saya sehingga kita menjadi tertarik nah ketika sudah tertarik, maka hati
kita merespon apa yang ada di otak sehingga menjadi rasa cinta.
Dalam sebuah film yang pernah saya tonton yaitu film dari jepang
yang di produksi oleh studio pierrot aniplex bandai namco games japan yaitu
film yang mengisahkan seorang anak yang pemberani, yaitu film Naruto di
dalam scene tersebut menyceritakan bagaimana cinta itu ada, saya sedikitnya
akan memaparkan pernyataan tokoh dalam seri tersebut yang mengatakan ”Cinta itu
terbentuk karena adanya dua pasang kata yang bergabung yang mana dua kata
terpisah itu awalnya memang satu akan tetapi ketika dipecah menjadi dua maka
berbeda arti yang memberi pernyataan bahwa itulah hakikat dari awal mula
penamaan cinta atau hakikat cinta, dengan bama kanji “Ai yang berarti Cinta”
yaitu diambil dari kanji jepang “Urenu”
dan “Kokoro”, saya jelaskan satu
persatu.
Yang pertama kata Urenu yang berarti menerima, menerima
disini yaitu menrima segala perasaan yang masuk kedalam hati, sedangkan arti
kata dari “Kokoro” yaitu hati yang berarti tempan penerimaan tersebut, karena
memang pada dasarnya jiwa manusia itu seperti cermin, manusia sering berbicara
atau berprilaku berlawanan dengan perasaan yang sebenarnya tapi pada dasarnya
manusia berharap untuk terus terhubung dan menerima satu sama lain bahkan
kepada hewan sekalipun, kita tahu akan ada orang yang menerima, melindungi,
menyelamatkan serta membimbing kita dan disaat kita menerima perasaan yang
sebenarnya kau mungkin juga akan memahaminya arti dari kata tersebut sudah
terukir dibenak manusia sejak lahir, ketika kita menyayangi sesuatu dan
mencintai sesuatu yang dekat dengan kita, yang selalu ada buat kita, dan
disitulah keeatan cinta itu bisa terbentuk,
Oleh karenanya sampai saat inilah kita merasa nyaman karena adanya
cinta tersebut, kadang kita tidak mengerti, itulah makna sesungguhnya dari “urenu
kokoro”, lantas kemudian saya mencari tahu kembali dan menanyakan kepada
teman-teman saya, pertama saya bertanya kepada teman yang selalu ada bersama
saya, dia bernama Agung Mahasiswa Untirta
Semester dua, Prodi Pendidikan Matematika, dan disamping itu kita sedang
melingkar dan berdiskusi disitu juga ada tiga teman saya yang satu almamater bersama saya ,
mufrodi, egi dan masykur.
Pertama Agung, dia mengutarakan bahwa cinta itu
seperti pasir halus, pelan dan dapat menguntungkan sekaligus merugikan”. Saya
bertanya kembali kepada teman yang disini saya lanjut ke egi, menurutmu cinta
itu apa cuy, “kalo menurutku cinta itu tidak harus sama-sama tapi, berdua,
bersamamu, mengajarkanku, apa artinya kenyamanan, kesempurnaan, cinta ya
begitulah.” Oh begitu, lantas kalo menurutmu kuy, “kalau aku sih, cinta itu
mengerikan, tapi maksud saya cinta itu yang membuat kita merasakan tidur tdak
nyenyak makan tidak enak dan memikirkan yang tidak jelas juga melakukan apa yang mestinya tidak
di lakukan” loh ko gitu jawab saya “iya memang begitu makanya mengerikan bukan!”,
ya baiklah ini yang terakhir nih, saya tidak mau jawaban yang ngaco kalo
menurutmu, saya sambil menyodorkan telunjuk ku ke dia,”yah, jadi cinta itu
sesuatu yang indah, apabila kita sudah memilikinya hidup kita akan berubah,”
maksudnya “iyalah, semisalkan kita mencintai seseorang nih, kemudian orang yang
kita cintai itu meminta sesuatu yang dia inginkan tapi tidak bisa ia dapatkan
tetapi kita bisa, otomatis kita akan berjuang mendapatkannya sesuatu yang ia
inginkan tersebut sekalipun jauh tempat tinggalnya dan sekalipun jauh tempat
untuk mendapatkan sesuatu itu, akan tetapi karena ia cita kepada seseorang itu
maka bagaimanapun caranya harus didapatkan, contoh lain kita menyukai pelajaran
yang kita sukai, seperti desain grafis, kita sangat menyukai pelajaran tersebut
dan karena sangat cintanya yang tadinya cuman belajarnya 2 jam tapi kerasa
hanya 30 menit karena apa, karena cinta, jadi cinta itu melahirkan dorongan
kepada diri kita sehingga apa yang kita mau kita jalankan meskipun itu hal yang
mustahil”.
Maka dari itu bisa saya simpulkan cinta bisa melahirkan
pengorbanan, seperti yang dikatakan oleh penceramah kondang yang kini telah
tiada, yaitu Ust. Zainuddin, MZ beliau berkata ”cinta itu sebuah anugerah,
cinta itu memberikan potensi untuk kita bersemangat menjalani kehidupan tapi
cinta juga melahirkan pengorbanan, maka dari itu jika kita ingin bercinta
berarti kita harus berani berkorban, akan tetapi jika kita takut untuk berkorban,
maka jangan bercinta”. Dan dibawah ini definisi cinta menurut karakter yang ada
di film anime naruto Shippuden, film anime karangan Masashi Kishimoto. Cinta Menurut
Pain Cinta itu adalah sumber dari rasa sakit dalam hati, Tapi hanya cinta sendiri
yang bisa mengobatinya. Cinta Menurut
Hidan Cinta itu harus sesuai dengan ajaran agamamu. Cinta Menurut
Kakuzu Cinta itu bagaikan uang, kau harus menyimpannya, merawatnya, dan kau
juga harus melepasnya suatu saat nanti. Cinta Menurut
Sasori Cinta itu seni yang abadi yang akan ada terus dalam kehidupan. Cinta Menurut
Deidara Cinta itu ibarat sebuah ledakan, indah tapi bisa membunuhmu. Cinta Menurut Kisame Cinta itu bagaikan laut, yang kadang tenang, kadang
ganas dan juga kau tidak akan pernah tau apa yang ada di dalamnya. Cinta Menurut Itachi Cinta itu Ideologi, apa yang kau percayai tentang
cinta, itulah yang akan kau jadikan patokan. Cinta Menurut Konan Cinta itu seperti kertas, yang bisa kau pakai untuk
menulis sejarah pahit atau sejarah manis. Cinta Menurut Zetsu Cinta itu seperti tanah, media untuk tumbuh suatu
perasaan yang berasal dari inta itu tersebut. Cinta Menurut Obito Cinta itu ilusi, kau bisa tersenyum disaat kau
menangis, dan kau bisa menipu disaat kau ingin berkata jujur. Cinta Menurut Orochimaru Cinta itu peperangan, dimana kau harus
bertarung untuk mendapatkan hal tersebut.