Jumat, 29 Maret 2019

Review Film AGORA


Kali ini saya akan sedikitnya mereview film yang amat keren sekali yaitu Agora. Agora adalah film yang mengisahkan seorang wanita ahli matematika, filsafat dan astronomi. Yang tinggal di Alexandria salah satu provinsi di mesir kerajaan romawi akhir abad ke-4 sesudah masehi, yang berisikan perpustakaan terbesar yang juga tempat dimana penyembah berhala berdoa untuk dewa-dewa kuno. Dan tertantang oleh keyakinan umat yahudi, sampai pada akhirnya agama itu menyebar secara cepat dan dilarang (Kristen).
Saya menonton film ini tidak cukup sekali tapi berkali-kali sampai sayapun membaca sinopsis-sinopsis tentang film ini, dan pada akhirnya sayapun mengerti bahwa film ini bukan hanya mengisahkan tentang hypatia ahli matematika, filsafat dan astronomi, tetapi film ini juga mengisahkan bagaimana terjadinya keruntuhan suatu kerajaan romawi yang disebabkan oleh perbedaan keyakinan antara penyembah berhala(pagan), yahudi, dengan agama Kristen.
Selain menceritakan tentang konflik keyakinan, film agora juga menceritakan tentang kisah percintaan antara hypatia dengan orestes (muridnya) dan davus (budaknya).
Awal kisah hypatia sedang mengajar di platonic school tentang astronomi, sesudah selesai mengajar ia pun pulang bersama ayahnya (theon of Alexandria) yang merupakan kepala dari museum dan perpustakaan Alexandria yang sangat terkenal, di agora yang diartikan tempat berkumpulnya rakyat atau pasar di Alexandria mereka melihat seorang parabolani (relawan Kristen) bernama ammonius, sedang ceramah sambil mengucilkan penganut pagan (penyembah berhala) dengan cara memperagakan mujizat dari tuhan bahwa saat ia berjalan di atas api dia tidak akan terbakar dan semua itu terbukti ia tidak terbakar lalu ia menantang kaum pagan untuk melakukan hal seperti itu “apabila tuhan mu ada maka dirimu tidak akan terbakar”, salah seorang pagan di seret untuk melakukan itu dan akhirnya terbakar, dari kejadian tersebut banyak orang pagan yang mengambil kesimpulan bahwa mujizat itu benar adanya sampai pada akhirnya banyak orang pagan menganut agama Kristen.

Setelah bertambah banyaknya penganut Kristen di Alexandria para penganut pagan mulai merasa cemas sampai pada akhirnya salah satu orang terhormat pagan mengumpulkan kaum pagan untuk menyerang penganut agama Kristen sampai pada akhirnya mereka saling bunuh membunuh dan kaum pagan pun kalah karena jumlah penganut Kristen sudah sangat banyak dan kaum pagan mundur ke perpustakaan dengan menutup gerbang. Sampai pada suatu hari ada pengumuman dari pemimpin Kristen bahwasannya kaum pagan telah bebas dan dengan syarat mereka harus keluar dari Alexandria. Hypatia pun bergegas untuk mengambil buku-buku penting yang ada di perpustakaan dan membawanya pergi, tetapi davus budaknya tetap tinggal dan ia selamat karena pemimpin Kristen (Cyril) mengenalnya.
Setalah bertahun-tahun kemudian hypatia tetap mengajar dan para muridnya mempunyai jabatan khusus di Alexandria seperti synesius yang menjadi uskup dan orestes menjadi pemimpin di Alexandria, Dan davus menjadi parabolani (relawan Kristen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar