Jumat, 29 Maret 2019

Hakikat Cinta


Pada hari Senin tanggal 26 Maret 2019 saya kembali disinggung mengenai tugas yang sudah diberikan oleh Bapak Fadhil selaku dosen mata kuliah Filsafat Umum, beliau menegaskan bahwa kita di wajibkan untuk memilih salah satu judul  yang harus di deskripsikan oleh kita tentang hakikat melalui beberapa pendapat yang kita peroleh dari beberapa sumber baik dalam buku pengalaman maupun pendapat dari lingkungan di sekeliling kita, bebrapa judul tersebut antara lain tentang hakikat kehidupan, kematian, cinta dan kesempurnaan.
            Di sini saya memilih sebuah judul yang ingin saya deskripsikan dan cari tahu mengenai Hakikat cinta, saya harapkan kepada yang membaca tulisan saya ini, agar selalu husnudzan kepada kata-kata yang sudah saya rangkai agar tidak terjadi kontrovesi karena tata bahasa yang kurang baik namun jelas untuk dicerna, dan mungkin ada penempatan diksi yang tidak benar harap dimaklumi dan di cerna oleh akal sehat, langsung saja, berbicara mengenai hakikat cinta, kita perlu memandang pengertian ini dari berbagai perspektif, baik dari kalangan remaja, orang tua orang berilmu dan berintelek, bahkan sampai di kalangan anak kecil.
Kita langsung saja ambil pandangan dari kalangan remaja, sebelum itu karena disini saya juga seorang remaja jadi sebelum pendapat orang lain saya akan berpendapat terlebih dahulu, menurut saya pemahaman yang sudah saya alami dan ketahui dari berbagai macam buku bacaan maupun film yang pernah saya tonton, jadi saya menyimpulkan bahwa hakikat cinta itu adalah perpaduan antara hati dan fikiran menjadi satu, kita perlu tahu bahwa di dalam hati kita itu ada sebuah magnet yang bisa menarik sesuatu yang sangat berpengaruh, seperti halnya ada sesuatu yang mencolok, yang memang menurut kita belum pernah ada dipikiran kita ibaratkan seperti ini,  ada sesorang perempuan yang mempuyai suara yang indah dalam melantunkan ayat suci Al- Quran , nah pikiran kita tuh merasa ini adalah hal yag mengejutkan yag tidak ada di diri saya sehingga kita menjadi tertarik nah ketika sudah tertarik, maka hati kita merespon apa yang ada di otak sehingga menjadi rasa cinta.
Dalam sebuah film yang pernah saya tonton yaitu film dari jepang yang di produksi oleh studio pierrot aniplex bandai namco games japan yaitu film yang mengisahkan seorang anak yang pemberani, yaitu film Naruto di dalam scene tersebut menyceritakan bagaimana cinta itu ada, saya sedikitnya akan memaparkan pernyataan tokoh dalam seri tersebut yang mengatakan ”Cinta itu terbentuk karena adanya dua pasang kata yang bergabung yang mana dua kata terpisah itu awalnya memang satu akan tetapi ketika dipecah menjadi dua maka berbeda arti yang memberi pernyataan bahwa itulah hakikat dari awal mula penamaan cinta atau hakikat cinta, dengan bama kanji “Ai yang berarti Cinta” yaitu diambil dari kanji jepang  “Urenu” dan “Kokoro”, saya  jelaskan satu persatu.
Yang pertama kata Urenu yang berarti menerima, menerima disini yaitu menrima segala perasaan yang masuk kedalam hati, sedangkan arti kata dari “Kokoro” yaitu hati yang berarti tempan penerimaan tersebut, karena memang pada dasarnya jiwa manusia itu seperti cermin, manusia sering berbicara atau berprilaku berlawanan dengan perasaan yang sebenarnya tapi pada dasarnya manusia berharap untuk terus terhubung dan menerima satu sama lain bahkan kepada hewan sekalipun, kita tahu akan ada orang yang menerima, melindungi, menyelamatkan serta membimbing kita dan disaat kita menerima perasaan yang sebenarnya kau mungkin juga akan memahaminya arti dari kata tersebut sudah terukir dibenak manusia sejak lahir, ketika kita menyayangi sesuatu dan mencintai sesuatu yang dekat dengan kita, yang selalu ada buat kita, dan disitulah keeatan cinta itu bisa terbentuk, 
Oleh karenanya sampai saat inilah kita merasa nyaman karena adanya cinta tersebut, kadang kita tidak mengerti, itulah makna sesungguhnya dari “urenu kokoro”, lantas kemudian saya mencari tahu kembali dan menanyakan kepada teman-teman saya, pertama saya bertanya kepada teman yang selalu ada bersama saya,  dia bernama Agung Mahasiswa Untirta Semester dua, Prodi Pendidikan Matematika, dan disamping itu kita sedang melingkar dan berdiskusi disitu juga ada tiga teman saya yang satu almamater bersama saya , mufrodi, egi dan masykur.
 Pertama Agung, dia mengutarakan bahwa cinta itu seperti pasir halus, pelan dan dapat menguntungkan sekaligus merugikan”. Saya bertanya kembali kepada teman yang disini saya lanjut ke egi, menurutmu cinta itu apa cuy, “kalo menurutku cinta itu tidak harus sama-sama tapi, berdua, bersamamu, mengajarkanku, apa artinya kenyamanan, kesempurnaan, cinta ya begitulah.” Oh begitu, lantas kalo menurutmu kuy, “kalau aku sih, cinta itu mengerikan, tapi maksud saya cinta itu yang membuat kita merasakan tidur tdak nyenyak makan tidak enak dan memikirkan yang tidak  jelas juga melakukan apa yang mestinya tidak di lakukan” loh ko gitu jawab saya “iya memang begitu makanya mengerikan bukan!”, ya baiklah ini yang terakhir nih, saya tidak mau jawaban yang ngaco kalo menurutmu, saya sambil menyodorkan telunjuk ku ke dia,”yah, jadi cinta itu sesuatu yang indah, apabila kita sudah memilikinya hidup kita akan berubah,” maksudnya “iyalah, semisalkan kita mencintai seseorang nih, kemudian orang yang kita cintai itu meminta sesuatu yang dia inginkan tapi tidak bisa ia dapatkan tetapi kita bisa, otomatis kita akan berjuang mendapatkannya sesuatu yang ia inginkan tersebut sekalipun jauh tempat tinggalnya dan sekalipun jauh tempat untuk mendapatkan sesuatu itu, akan tetapi karena ia cita kepada seseorang itu maka bagaimanapun caranya harus didapatkan, contoh lain kita menyukai pelajaran yang kita sukai, seperti desain grafis, kita sangat menyukai pelajaran tersebut dan karena sangat cintanya yang tadinya cuman belajarnya 2 jam tapi kerasa hanya 30 menit karena apa, karena cinta, jadi cinta itu melahirkan dorongan kepada diri kita sehingga apa yang kita mau kita jalankan meskipun itu hal yang mustahil”.
Maka dari itu bisa saya simpulkan cinta bisa melahirkan pengorbanan, seperti yang dikatakan oleh penceramah kondang yang kini telah tiada, yaitu Ust. Zainuddin, MZ beliau berkata ”cinta itu sebuah anugerah, cinta itu memberikan potensi untuk kita bersemangat menjalani kehidupan tapi cinta juga melahirkan pengorbanan, maka dari itu jika kita ingin bercinta berarti kita harus berani berkorban, akan tetapi jika kita takut untuk berkorban, maka jangan bercinta”. Dan dibawah ini definisi cinta menurut karakter yang ada di film anime naruto Shippuden, film anime karangan Masashi Kishimoto. Cinta Menurut Pain Cinta itu adalah sumber dari rasa sakit dalam hati, Tapi hanya cinta sendiri yang bisa mengobatinya. Cinta Menurut Hidan Cinta itu harus sesuai dengan ajaran agamamu.  Cinta Menurut Kakuzu Cinta itu bagaikan uang, kau harus menyimpannya, merawatnya, dan kau juga harus melepasnya suatu saat nanti. Cinta Menurut Sasori Cinta itu seni yang abadi yang akan ada terus dalam kehidupan.  Cinta Menurut Deidara Cinta itu ibarat sebuah ledakan, indah tapi bisa membunuhmu.  Cinta Menurut Kisame Cinta itu bagaikan laut, yang kadang tenang, kadang ganas dan juga kau tidak akan pernah tau apa yang ada di dalamnya. Cinta Menurut Itachi Cinta itu Ideologi, apa yang kau percayai tentang cinta, itulah yang akan kau jadikan patokan. Cinta Menurut Konan Cinta itu seperti kertas, yang bisa kau pakai untuk menulis sejarah pahit atau sejarah manis. Cinta Menurut Zetsu Cinta itu seperti tanah, media untuk tumbuh suatu perasaan yang berasal dari  inta itu tersebut. Cinta Menurut Obito Cinta itu ilusi, kau bisa tersenyum disaat kau menangis, dan kau bisa menipu disaat kau ingin berkata jujur. Cinta Menurut Orochimaru Cinta itu peperangan, dimana kau harus bertarung untuk mendapatkan hal tersebut.

1 komentar: