Kamis, 12 November 2020

#3 Catatan Belajar Mandiri Konseling Nabawi |PATRON (Konseling Keluarga)


 

Assalamualaikum kawan semua, kali ini berjumpa kembali dengan saya manusia ter-typo sedunia, jadi kesempatan pembahasan kali ini adalah membahas poin ke tiga dari peta belajar yang sudah saya buat, yaitu ke praktik.

Oke langsung saja, jadi praktik di sini adalah bagaimana mempraktik kan bagaimana rencana yang sudah dibuat dalam metode sebelumnya, dalam artian mengaplikasikan materi sebelumnya ke dalam materi ini. Poin pertama yang akan saya bahas tentu kita harus mendapati satu klien terlebih dahulu, yah, karena dalam hal ini materi yang saya usung adalah bertema keluarga jadi klien atau orang yang saya ambil sampel adalah adik saya sendiri.

Profil

Nama Rizka Safila umur masih 13 tahun, jenis kelamin alhamdulillah perempuan, sekarang duduk dibangku Madrasah Tsanawiyah Al- Khairiyah Karangtengah.

Modeling

Sebelum kepada modeling, baik saya akan men-diagnosa terlebih dahulu, permasalahan apa sih yang ada pada dirinya sehingga saya harus melakukan konseling ini atau mentreatmen orang ini. Nah, setelah saya cari tahu, bahwa masalahnya adalah terletak kepada bagaimana ia menjadikan idola sebagai bagian dari contoh hidup yang dijalaninya, dalam hal ini ia mengidolakan sesuatu yang tak sepantasnya diidolakan, jadi praktik kali ini akan saya kuliti pikirannya sehingga ia bisa memilih model yang semestinya. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menjelaskan arti model sesungguhnya, dalam artian adalah contoh atau panutan yang akan kita jadikan tolak ukur perkembangan kehidupan kita, saya memulai dari memperkenalkan tokoh-tokoh muslim yang berpengaruh terhadap dunia Islam, dan memperkenalkan seorang ummahatul mukminin seperti, Khadijah, Aisyah, Fatimah, Maryam dan lain sebagainya, kenapa memperkenalkan tokoh itu begitu penting, karena sedari kecil jika mereka diperkenalkan dengan tokoh-tokoh ini maka seperjalanan pikirannya hingga dewasa akan selalu terjaga oleh tokoh ini, seperti yang sudah dijelasakan oleh Ustadz Felix Siauw dalam salah satu ceramahnya adalah mengatakan ”sikap seseorang itu tergantung bagaimana ia memilih idola, karena patron di dalam pikirannya itu terpenuhi dengan sesuatu yang baik karena model ini.” Sehingga saya memberikan juga terkait sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut untuk ditiru terus menerus oleh adik saya, sehingga akan menjadi kebiasaan atau biasa disebut, Behavioral.

Behavioral

Dengan menggunakan behavioral memungkinkan seorang anak akan merubah model atau tokoh yang ia kagumi dan contoh dengan sendirinya, yang memang layak untuk dijadikan panutan dan contoh bagi kehidupan. Behavior dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Juga tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan.

https://www.youtube.com/watch?v=yHgtwhIZ5VE

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar