Senin, 08 Februari 2021

LAPORAN BELAJAR KONSELING NABAWI


 
Assalamualaikum. halo gais, jadi kali ini saya mau menuliskan laporan pengalam belajar mandiriku di Mata Kuliah Konseling Nabawi, namun sebelum itu teman-teman perlu tahu, bahwa untuk mengerjakan sesuatu yang sangat luar biasa itu tidak dikerjakan dengan tenaga yang sedikit dan pemikiran yang mudah, akan tetapi banyak sekali rintangan dan masalah yang dihadapi, dalam hal ini saya sendiri sungguh merasa kesulitan sekali untuk bisa menulis seperti ini, dikarenakan saya bukanlah seorang penulis, dan hobi saya juga menulis, namun biar bagaimanapun ketika kita menjadi mahasiswa, ya kita dituntut untuk menulis, jadi tak ada alasan kebutuhan yang menyesuaikan kita, bukan kita yang menyesuaikan kebutuhan.
             Baik yang selanjutnya saya mohon maaf jika dalam tulisan ini saya menjelaskan kurang mendalam dan memiliki sedikit sekali referensi yang dimuat, terlebih lagi saya juga mohon maaf jika dalam tulisan ini banyak kata yang tidak seharusnya ditulis tetapi saya biarkan terbaca oleh teman-teman. Materi belajar saya yang pertama adalah teori “Konselor Menurut Konseling Nabawi”. Teori ini akan saya bagi menjadi beberapa sub tema diantaranya, Konseling Nabawi : Bimbingan dan konseling pendidikan Islam, nabi Muhammad sebagai konselor Profesional, Fungsi Bimbingan Konseling Rasulullah. Sebelum kita mulai pembahasan mengenai bimbingan konseling pendidikan Islami, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu Bimbingan dan apa itu Konseling.
Prayitno dan Erman Amti (2004 : 99) menjelaskan bimbingan adalah Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu , baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sofyan S. Willis (2007: 17-18), secara historis asal mula pengertian konseling adalah untuk memberi nasehat, seperti penasehat hukum, penasehat perkawinan, dan penasehat camping anak-anak pramuka. Menurutnya konseling adalah upaya bantuan yang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah.
Bimbingan dan konseling pendidikan Islam Agama Islam sangat concern terhadap pendidikan. Ayat yang pertama turun adalah surat Al Alaq ayat 1 - 5, yang menegaskan agar pemeluk agama Islam mempelajari dengan dengan sungguh-sungguh terhadap segala sesuatu yang telah diciptakan Allah SWT. Allah SWT pencipta alam semesta (Sang Khalik), sedangkan segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah SWT (mahluk). Kemampuan yang dimiliki manusia tidak akan mampu menandingi kemahakuasaan Allah SWT. "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat darn orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " (Qs. Ali- Imran, 3: 18).
Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara penasehatan yang dilakukan Rasulullah kepada sahabat. Sebagai contoh, dalam layanan konseling seorang pembimbing atau konselor haruslah sungguh-sungguh, ihklas, sabar, tidak mudah lari dari masalah dan lemah lembut kerena sesungguhnya keseriusan dan kesadaran sangat diperlukan dalam proses konseling.
Layanan dan nasehat yang dijalankan Rasulullah kepada para sahabat dalam mengajak melaksanakan yang ma’ruf, Rasul melaksanakan dengan sungguh-sungguh, sabar, lemah lembut, dan penuh bijaksana. Sikap Rasul dalam memberi layanan yang kondusif dan lemah lembut diabadikan dalam al-Qur’an pada surah al-Imran ayat 159:
Maka disebabkan rahmad dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka mohonkan ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal.
 
Sifat-sifat mulia dan agung yang dicontohkan Rasulullah dalam memberi layanan dan panasehatan kepada klien dari sifat dan sikap yang dituntut dari seorang konselor profesional seperti yang dirumuskan oleh Persatuan Bimbingan Jabatan Nasional yaitu Nasional Vocational Guidance Association seperti yang dikutip oleh Sukardi (1983 : 61) yaitu interes terhadap orang lain, sabar, peka terhadap berbagai siakap dan reaksi, memiliki emosi yang stabil dan objektif, sungguh-sungguh respek terhadap orang lain,dan dapat dipercaya. Kemudian Rasulullah juga menerapkan fungsi perbaikan, yaitu bimbingan dan konseling yang berfungsi untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan yang pernah dilakukannya, baik dalam berpikir, berperasaan, dan berkehendak. Konselor melakukan intervensi agar konseli dapat berpikir secara sehat, lebih rasional, sehingga dapat mengarahkan konseli kepada tindakan yang produktif dan normatif.
Nah, kemudian yang kedua adalah mengenai substansi tema yang sudah saya pilih.
1. Keluarga sebagai pendidikan pertama. Kita sering sekali mendengar banyak daripada orang lain atau barangkali kita sendiri pernah berbicara didepan umum tentang keluarga sebagai pendidikan pertama untuk anak. Kita sadari bahwa tugas orang tua selain sebagi guru di rumah adalah sebagai pembimbing untuk anaknya, yang mana disinilah anak akan menerima berbagai macam stimulus gambaran dunia yang akan dijalani kedepan, bila pemahaman yang diberikan kepada anaknya baik maka jalan  anak tersebut akan baik pula.
sebagai orang tua harus mampu memberikan edukasi dan bimbingan yang baik agar pola pikir maupun tingkah laku anak menjadi baik. Maka tempat yang paling tepat untuk menanamkan pola pikir anak yaitu dalam keluarga. Ustadz Salim A Fillah berkata dalam salah satu ceramahnya, bahwa  anak-anak ketika belum berumur 10 tahun keatas, maka perlu ditanamkan kepada dirinya etos belajar, ibadah serta penanaman akhlak dan adab.
https://www.youtube.com/watch?v=-ddCuUVgf1c (Tausiyah Ust. Salim A Fillah)
2. tanggungjawab anak terhadap keluarga. Selain orang tua, anak pun mempunyai tanggungjawab kepada keluarganya, sama halnya dengan kita semua selaku anak mesti punya kewajiban terhadap keluarga. Allah Berfirman.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al Isra’; 23).
Pada ayat tersebut menegaskan bahwa sebagai anak, bakti kepada orang tua merupakan hal yang wajib. Berbakti artinya melakukan kegiatan baik yang menyenangkan orangtua, bukan sekadar menghormati. Bahkan sekalipun orangtua kita bukan muslim, kita tetap diwajibkan berbakti. Kecuali jika kita diminta mempersekutukan Allah, jangan taati perintahnya, tetapi perlakukan dia sebaik mungkin selama masa hidupnya. Dalam ceramahnya Ustdaz Adi Hidayat berkata yang pada intinya seperti ini. ”Saking tingginya bakti itu sampai Allah menyandingkan setelah menyembah kepada Allah.” Kita boleh jadi pejabat tinggi, kita boleh jadi manajer disebuah perusahaan, tapi dihadapan orangtua ketika bakti diberikan, maka pahala akan dituliskan disitu.
https://www.youtube.com/watch?v=XBuSuSYUdzw (Tausiyah Ust. Adi Hidayat)
3. Kepala keluarga dalam membentuk karakter seorang anak. Orang tua dapat menjawab segala pertanyaan anak dengan jawaban yang sebenarnya atau jawaban fiksi yang merupakan karangan orang tua. Lalu orang tua dituntut untuk dapat memberi jawaban yang dapat memuaskan hati seorang anak, sekalipun jawaban itu dirasanya sangat sulit dipahami oleh anak karena pertanyaannya yang bersifat sensitif. Berawal dari pertanyaan-pertanyaan dari seorang anak, pendidikan mengenani moral dan budi pekerti dapat ditanamkan. Karena penanaman inilah modal utama bagi pikiran anak-anak, sumber informasi pertama yang didapat maka akan dijadikan sebagai model dalam perilaku dan sifat seorang anak.
Dan yang ketiga adalah PATRON KONSELING KELUARGA
jadi praktik di sini adalah bagaimana mempraktik kan bagaimana rencana yang sudah dibuat dalam metode sebelumnya, dalam artian mengaplikasikan materi sebelumnya ke dalam materi ini. Poin pertama yang akan saya bahas tentu kita harus mendapati satu klien terlebih dahulu, yah, karena dalam hal ini materi yang saya usung adalah bertema keluarga jadi klien atau orang yang saya ambil sampel adalah adik saya sendiri.
Profil
Nama Rizka Safila umur masih 13 tahun, jenis kelamin alhamdulillah perempuan, sekarang duduk dibangku Madrasah Tsanawiyah Al- Khairiyah Karangtengah.
Modeling
Sebelum kepada modeling, baik saya akan men-diagnosa terlebih dahulu, permasalahan apa sih yang ada pada dirinya sehingga saya harus melakukan konseling ini atau mentreatmen orang ini. Nah, setelah saya cari tahu, bahwa masalahnya adalah terletak kepada bagaimana ia menjadikan idola sebagai bagian dari contoh hidup yang dijalaninya, dalam hal ini ia mengidolakan sesuatu yang tak sepantasnya diidolakan, jadi praktik kali ini akan saya kuliti pikirannya sehingga ia bisa memilih model yang semestinya. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menjelaskan arti model sesungguhnya, dalam artian adalah contoh atau panutan yang akan kita jadikan tolak ukur perkembangan kehidupan kita, saya memulai dari memperkenalkan tokoh-tokoh muslim yang berpengaruh terhadap dunia Islam, dan memperkenalkan seorang ummahatul mukminin seperti, Khadijah, Aisyah, Fatimah, Maryam dan lain sebagainya, kenapa memperkenalkan tokoh itu begitu penting, karena sedari kecil jika mereka diperkenalkan dengan tokoh-tokoh ini maka seperjalanan pikirannya hingga dewasa akan selalu terjaga oleh tokoh ini, seperti yang sudah dijelasakan oleh Ustadz Felix Siauw dalam salah satu ceramahnya adalah mengatakan ”sikap seseorang itu tergantung bagaimana ia memilih idola, karena patron di dalam pikirannya itu terpenuhi dengan sesuatu yang baik karena model ini.” Sehingga saya memberikan juga terkait sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut untuk ditiru terus menerus oleh adik saya, sehingga akan menjadi kebiasaan atau biasa disebut, Behavioral.
Behavioral
Dengan menggunakan behavioral memungkinkan seorang anak akan merubah model atau tokoh yang ia kagumi dan contoh dengan sendirinya, yang memang layak untuk dijadikan panutan dan contoh bagi kehidupan. Behavior dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Juga tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan.
https://www.youtube.com/watch?v=yHgtwhIZ5VE
 
 
x

Review Film The Message

 

    
jadi kali ini saya akan menceritakan seedikitnya film judulnya “The Message” menceritakan sejarah perjalanan Muhammad SAW yang secara garis besarnya dan juga perjalanan lainnya.

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu di gua Hira dan setelah itu beliau berusaha mengingatkan kaum Quraisy. Namun yang diperoleh Nabi Muhammad SAW justru ejekan, celaan, hinaan, cacian dan teror serta siksaan kepada beberapa pengikut beliau yang jumlahnya baru hanya puluhan.

Teror semakin hari semakin menegangkan sehingga akhirnya Nabi Muhammad SAW diperintahkan Allah SWT untuk Hijrah ke Madinah. Kemudian sesampainya di Madinah Nabi Muhammad SAW disambut oleh masyarakat Madinah dan dibuat rumah & tempat Ibadah dan dikenalah saat itu pemanggilan umat melalui Azan.

Semakin hari umat Islam semakin berkembang di Madinah, namun disisi lain di kota Mekah justru sebaliknya banyak provokasi dan ejekan serta fitnah dilakukan kaum Quraisy atas diri Nabi Muhammad khususnya oleh Abu Sofyan yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW. Lalu  Allah SWT, memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyerang Mekah (dikenal dengan Perang Badar) supaya tidak terjadi Fitnah lagi dengan hasil kemenangan yang gemilang dipihak kaum Muslim.

Sebagai tindak balasan kaum Quraisy menyerang kaum Muslim (dikenal dengan Perang Uhud) dengan hasil kemenangan dipihak kaum Quraisy yang saat itu Abu Sofyan menyatakan keadaan sudah 1 : 1 perang Badar sudah dibayar dengan perang Uhud yang kemudian di lanjutkan dengan perjanjian perdamaian. Dalam kondisi perdamaian, ternyata banyak kaum Quraisy yang tergugah dan dibuka pintu hatinya oleh Allah SWT termasuk Abu Sofyan sendiri & keluarganya masuk Islam.

Akhirnya datanglah waktunya perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk kembali ke Mekah untuk melakukan Ibadah Haji sekaligus mengambil alih Ka’bah dan mengembalikannya menjadi Rumah Allah SWT ( Baitullah).

Kamis, 12 November 2020

#3 Catatan Belajar Mandiri Konseling Nabawi |PATRON (Konseling Keluarga)


 

Assalamualaikum kawan semua, kali ini berjumpa kembali dengan saya manusia ter-typo sedunia, jadi kesempatan pembahasan kali ini adalah membahas poin ke tiga dari peta belajar yang sudah saya buat, yaitu ke praktik.

Oke langsung saja, jadi praktik di sini adalah bagaimana mempraktik kan bagaimana rencana yang sudah dibuat dalam metode sebelumnya, dalam artian mengaplikasikan materi sebelumnya ke dalam materi ini. Poin pertama yang akan saya bahas tentu kita harus mendapati satu klien terlebih dahulu, yah, karena dalam hal ini materi yang saya usung adalah bertema keluarga jadi klien atau orang yang saya ambil sampel adalah adik saya sendiri.

Profil

Nama Rizka Safila umur masih 13 tahun, jenis kelamin alhamdulillah perempuan, sekarang duduk dibangku Madrasah Tsanawiyah Al- Khairiyah Karangtengah.

Modeling

Sebelum kepada modeling, baik saya akan men-diagnosa terlebih dahulu, permasalahan apa sih yang ada pada dirinya sehingga saya harus melakukan konseling ini atau mentreatmen orang ini. Nah, setelah saya cari tahu, bahwa masalahnya adalah terletak kepada bagaimana ia menjadikan idola sebagai bagian dari contoh hidup yang dijalaninya, dalam hal ini ia mengidolakan sesuatu yang tak sepantasnya diidolakan, jadi praktik kali ini akan saya kuliti pikirannya sehingga ia bisa memilih model yang semestinya. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menjelaskan arti model sesungguhnya, dalam artian adalah contoh atau panutan yang akan kita jadikan tolak ukur perkembangan kehidupan kita, saya memulai dari memperkenalkan tokoh-tokoh muslim yang berpengaruh terhadap dunia Islam, dan memperkenalkan seorang ummahatul mukminin seperti, Khadijah, Aisyah, Fatimah, Maryam dan lain sebagainya, kenapa memperkenalkan tokoh itu begitu penting, karena sedari kecil jika mereka diperkenalkan dengan tokoh-tokoh ini maka seperjalanan pikirannya hingga dewasa akan selalu terjaga oleh tokoh ini, seperti yang sudah dijelasakan oleh Ustadz Felix Siauw dalam salah satu ceramahnya adalah mengatakan ”sikap seseorang itu tergantung bagaimana ia memilih idola, karena patron di dalam pikirannya itu terpenuhi dengan sesuatu yang baik karena model ini.” Sehingga saya memberikan juga terkait sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut untuk ditiru terus menerus oleh adik saya, sehingga akan menjadi kebiasaan atau biasa disebut, Behavioral.

Behavioral

Dengan menggunakan behavioral memungkinkan seorang anak akan merubah model atau tokoh yang ia kagumi dan contoh dengan sendirinya, yang memang layak untuk dijadikan panutan dan contoh bagi kehidupan. Behavior dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Juga tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan.

https://www.youtube.com/watch?v=yHgtwhIZ5VE

 

Kamis, 29 Oktober 2020

#2 Catatan Belajar Mandiri Konseling Nabawi | Substansi


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baiklah para pembaca sekalian, jadi kali ini saya akan melanjutkan pembahasan sebelumnya. Kali ini kita fokus kepada pembahasan subtansi mengenai hubungan dengan keluarga. Yang mana akan terbagi menjadi tiga topik pembahasan atau sub-sub tema yang akan kita bahas yaitu: Keluarga sebagai pendidikan pertama, tanggungjawab anak terhadap keluarga dan peran kepala keluarga dalam membentuk karakter seorang anak.

Oke langsung saja, referensi yang akan saya ambil daripada pembahasan kali ini yaitu dari tausiyah para ustadz dan ada beberapa yang saya ambil dari tulisan orang lain, harapannya pembaca sekalian dapat mengambil pelajaran daripada tulisan saya sehingga bisa menerapkan di kehidupan sehari-hari.

Pembahasan yang pertama.

1. Keluarga sebagai pendidikan pertama. Kita sering sekali mendengar banyak daripada orang lain atau barangkali kita sendiri pernah berbicara didepan umum tentang keluarga sebagai pendidikan pertama untuk anak. Kita sadari bahwa tugas orang tua selain sebagi guru di rumah adalah sebagai pembimbing untuk anaknya, yang mana disinilah anak akan menerima berbagai macam stimulus gambaran dunia yang akan dijalani kedepan, bila pemahaman yang diberikan kepada anaknya baik maka jalan  anak tersebut akan baik pula.

sebagai orang tua harus mampu memberikan edukasi dan bimbingan yang baik agar pola pikir maupun tingkah laku anak menjadi baik. Maka tempat yang paling tepat untuk menanamkan pola pikir anak yaitu dalam keluarga. Ustadz Salim A Fillah berkata dalam salah satu ceramahnya, bahwa  anak-anak ketika belum berumur 10 tahun keatas, maka perlu ditanamkan kepada dirinya etos belajar, ibadah serta penanaman akhlak dan adab.

https://www.youtube.com/watch?v=-ddCuUVgf1c (Tausiyah Ust. Salim A Fillah)

2. tanggungjawab anak terhadap keluarga. Selain orang tua, anak pun mempunyai tanggungjawab kepada keluarganya, sama halnya dengan kita semua selaku anak mesti punya kewajiban terhadap keluarga. Allah Berfirman.

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al Isra’; 23).

Pada ayat tersebut menegaskan bahwa sebagai anak, bakti kepada orang tua merupakan hal yang wajib. Berbakti artinya melakukan kegiatan baik yang menyenangkan orangtua, bukan sekadar menghormati. Bahkan sekalipun orangtua kita bukan muslim, kita tetap diwajibkan berbakti. Kecuali jika kita diminta mempersekutukan Allah, jangan taati perintahnya, tetapi perlakukan dia sebaik mungkin selama masa hidupnya. Dalam ceramahnya Ustdaz Adi Hidayat berkata yang pada intinya seperti ini. ”Saking tingginya bakti itu sampai Allah menyandingkan setelah menyembah kepada Allah.” Kita boleh jadi pejabat tinggi, kita boleh jadi manajer disebuah perusahaan, tapi dihadapan orangtua ketika bakti diberikan, maka pahala akan dituliskan disitu.

https://www.youtube.com/watch?v=XBuSuSYUdzw (Tausiyah Ust. Adi Hidayat)

3. Kepala keluarga dalam membentuk karakter seorang anak. Orang tua dapat menjawab segala pertanyaan anak dengan jawaban yang sebenarnya atau jawaban fiksi yang merupakan karangan orang tua. Lalu orang tua dituntut untuk dapat memberi jawaban yang dapat memuaskan hati seorang anak, sekalipun jawaban itu dirasanya sangat sulit dipahami oleh anak karena pertanyaannya yang bersifat sensitif. Berawal dari pertanyaan-pertanyaan dari seorang anak, pendidikan mengenani moral dan budi pekerti dapat ditanamkan. Karena penanaman inilah modal utama bagi pikiran anak-anak, sumber informasi pertama yang didapat maka akan dijadikan sebagai model dalam perilaku dan sifat seorang anak.




Rabu, 07 Oktober 2020

#1 Catatan Belajar Mandiri Konseling Nabawi




NIM        : 181520164 
NAMA    : WAHYU AMARULLAH
KELAS  : BKI 5/E
MK          : KONSELING NABAWI  




    Hari ini, Senin, 5 Oktober 2020, saya mulai mengerjakan tugas Konseling Nabawi sebagai bagian dari Mata Kuliah di semester 5 ini, yang mana pada konsep belajar pada semester ini, yaitu lebih kepada belajar secara mandiri, yang dimulai dari membuat peta belajar sendiri, lalu mencari bahan pembelajaran atau referensi sendiri, dan menuliskannya pada lembar kosong yang terdapat di blog masing-masing, untuk dipertanggungjawabkan dan disetor kepada dosen pengampu.
 

Kemudian konsep pertama/Sub Tema yang akan saya pilih yaitu tentang teori “Konselor Menurut Konseling Nabawi”. Teori ini akan saya bagi menjadi beberapa sub tema diantaranya, Konseling Nabawi : Bimbingan dan konseling pendidikan Islam, nabi Muhammad sebagai konselor Profesional, Fungsi Bimbingan Konseling Rasulullah. Sebelum kita mulai pembahasan mengenai bimbingan konseling pendidikan Islami, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu Bimbingan dan apa itu Konseling.

Prayitno dan Erman Amti (2004 : 99) menjelaskan bimbingan adalah Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu , baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Sofyan S. Willis (2007: 17-18), secara historis asal mula pengertian konseling adalah untuk memberi nasehat, seperti penasehat hukum, penasehat perkawinan, dan penasehat camping anak-anak pramuka. Menurutnya konseling adalah upaya bantuan yang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah.

Bimbingan dan konseling pendidikan Islam Agama Islam sangat concern terhadap pendidikan. Ayat yang pertama turun adalah surat Al Alaq ayat 1 - 5, yang menegaskan agar pemeluk agama Islam mempelajari dengan dengan sungguh-sungguh terhadap segala sesuatu yang telah diciptakan Allah SWT. Allah SWT pencipta alam semesta (Sang Khalik), sedangkan segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah SWT (mahluk). Kemampuan yang dimiliki manusia tidak akan mampu menandingi kemahakuasaan Allah SWT. "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat darn orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " (Qs. Ali- Imran, 3: 18).

Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara penasehatan yang dilakukan Rasulullah kepada sahabat. Sebagai contoh, dalam layanan konseling seorang pembimbing atau konselor haruslah sungguh-sungguh, ihklas, sabar, tidak mudah lari dari masalah dan lemah lembut kerena sesungguhnya keseriusan dan kesadaran sangat diperlukan dalam proses konseling.

Layanan dan nasehat yang dijalankan Rasulullah kepada para sahabat dalam mengajak melaksanakan yang ma’ruf, Rasul melaksanakan dengan sungguh-sungguh, sabar, lemah lembut, dan penuh bijaksana. Sikap Rasul dalam memberi layanan yang kondusif dan lemah lembut diabadikan dalam al-Qur’an pada surah al-Imran ayat 159:

Maka disebabkan rahmad dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka mohonkan ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal.

Sifat-sifat mulia dan agung yang dicontohkan Rasulullah dalam memberi layanan dan panasehatan kepada klien dari sifat dan sikap yang dituntut dari seorang konselor profesional seperti yang dirumuskan oleh Persatuan Bimbingan Jabatan Nasional yaitu Nasional Vocational Guidance Association seperti yang dikutip oleh Sukardi (1983 : 61) yaitu interes terhadap orang lain, sabar, peka terhadap berbagai siakap dan reaksi, memiliki emosi yang stabil dan objektif, sungguh-sungguh respek terhadap orang lain,dan dapat dipercaya. Kemudian Rasulullah juga menerapkan fungsi perbaikan, yaitu bimbingan dan konseling yang berfungsi untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan yang pernah dilakukannya, baik dalam berpikir, berperasaan, dan berkehendak. Konselor melakukan intervensi agar konseli dapat berpikir secara sehat, lebih rasional, sehingga dapat mengarahkan konseli kepada tindakan yang produktif dan normatif.

 

Agus Sukirno, (2018)Pengantar Bimbingan Konseling, A-Empat. 

Kamis, 07 November 2019

Pengalaman Mengenal Filsafat Islam Di dalam Kelas




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baiklah teman-teman semuanya, kembali lagi di blog yang sangat kurang populer ini, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam mengikuti mata kuliah filsafat islam, pada semester 3 ini, filsafat islam ini merupakan lanjutan dari mata kuliah yang sebelumnya, yaitu pada semester dua yakni, filsafat umum, atau bisa kita sebut sebagai pembagian dari macam-macam filsafat, yaitu antara lain filsafat islam, dalam pertemuan kali ini, saya belum terlalu lebih jauh mengetahui pengertian atau arti makna, mengenai filsafat islam, saya hanya mengetahu artinya yaitu, filsafat dan islam, yang berarti, filsafat adalah sebuah istilah ilmu yang membahas mengenai pemikiran mengenai ilmu pengetahuan dan islam adalah ilmu keislamannya, jadi ketika digabungkan menjadi, ilmu yang membahas mengenai pemikiran atau akal yang mendasar mengenai ilmu pengetahuan keislaman, lalu pada pertemuan pertama kali dengan dosen tercinta yaitu Pak Fadhil, kita dibagi menjadi beberapa kelompok belajar untuk mendiskusikan mengenai pengertian filsafat islam, dan kebetulan saya berada di kelompok pertama, namun tidak disuruh untuk menjelaskan pertama kali, ada yang menjelaskan salah seorang dari kelompok lain menjelaskan, pengertian filsafat islam itu adalah ilmu yang membahas tentang pemikiran tokoh islam, dan ada juga yang menjelaskan, filsafat islam itu adalah, ilmu yang membahas tentang akal yang dilandasi oleh pemikiran tokoh-tokoh islam yang terkenal dan sangat mashur, dan ada juga yang menjelaskan bahwa, filsafat islam itu adalah, ilmu yang membahas tentang pemikiran akal manusia yang berdampak pada masa lalu dan masa kini dengan menggunakan instrumen yang ada yaitu akal, akan tetapi tokohnya adalah umat islam, maksudnya hanya ilmu yang membahs tentang pemikiran dan akal manusia tentang ilmu pengetahuan metafisika dengan terlebih dahulu mengkaji keislamannya atau bener yang disebutkan tadi, yaitu tokohnya umat islam. Orang-orang yang mendalami ilmu filsafat biasanya sering berpikir dan disebut sebagai filsuf. Banyak tokoh filosofi Yunani yang sangat terkenal hingga hari ini dan nama mereka disebutkan dalam buku-buku fiksafat dunia. Meskipun demikian tidak berarti bahwa umat islam tidaklah memiliki dasar ilmu filsafat sendiri. Umat islam atau para cendekiawan muslim dulu banyak yang merupakan tokoh filosofi dan mereka menuangkan pemikiran mereka sendiri kedalam ilmu filsafat tersebut.
Ilmu filsafat juga mempelajari hakikat kebenaran suatu ilmu dan berdasarkan pada ajaran dan nilai-nilai agama islam disebut sebagai ilmu filsafat islam. Meskipun diadaptasi dari nilai-bilai budaya barat atau YUnani, ilmu filsafat islam tetap memiliki kaidah tersendiri. Hal yang biasanya dipikirkan atau dibahas dalam filsafat islam adalah mengenai ketauhidan atau ketuhanan, kerasulan, kitab, hubungan manusia dan sesamanya, lingkungan dan  juga ,mencakup ilmu tasawuf atau kebatinan.
            Ketika saya baca dari beberapa artikel mengenai arti dari filsafat islam sendiri yaitu, Sejarah filsafat islam dimulai ketika Raja Iskandar Zulkarnain melakukan ekspansi militer ke beberapa Negara dibenua Eropa dan Afrika dan termasuk menguasai kota Iskandariah di Mesir. Dikota tersebut yakni sekitar abad ke 3 Masehi, Raja Ptolomeus di Mesir membangun Universitas Iskandaria dan dari situlah para ilmuwan barat memperkenalkan ilmu filsafat termasuk diantaranya para cendekiawan atau pemikir dari Yunani. Selanjutnya budaya bangsa Yunani tersebut mulai mengalami perbaduan dengan budaya baru bangsa Arab dan kemudian dikenallah ilmu filsafat dalam islam. Lalu ada beberapa tokoh yang membawa filsafat islam hingga sampai sekarang ini dijaman kontemporer ini yang pertama.
-          Al-Farabi
Al farabi berpandapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu memeiliki satu tujuan yakni untuk mencari kebenaran dari suatu hal. Jadi adanya filsafat itu untuk mencari sebuah kebenaran dari berbagai macam ilmu pengetahuan yang memang dikata belum bisa masuk atau terfikir di dalam akal manusia.
Al Farabi atau  Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi‘ adalah seorang tokoh ilmuwan sekaligus filsuf muslim yang  berusaha memadukan beberapa aliran filsafat antara lain aliran falsafah al taufiqhiyah yang berkembang sebelumnya dari hasil pemikiran filsuf Yunani seperti Plato, Aristoteles, Plotinus.
-          Ibnu Rusyd
Abu Walid Muhammad bin Rusyd atau yang dikenal dengan nama ibnu rusyid adalah salah satu tokoh ilmuwan muslim yang cukup dikenal. Ia juga merupakan salah seorang filsuf yang dikenal dnegan aliran rasionalnya. Sebagai seorang filsuf dan pemikir, Ibnu Rusyid menjunjung tinggi akal dan peranananya dalam kehidupan. Ibnu rusyid juga berpendapat bahwa akal fikiran bekerja dengan didasari oleh pengertian umum atau maj’ani kulliyah dandidalamnya tercakup hal-hal yang bersifat partial atau disebut juz’iyah.
-          Ibnu Sina
ibnu sina yang terkenal sebagai ilmuwan dalam bidnag kedokteran juga dikenal sebagai seorang sosok filsuf muslim. Ia berpendapat bahwa semua intelenji atau akal berasal dari Tuhan dan segala hal yang menyangkut dasar semua ilmu juga berasal dari Tuhan. Ibnu sina jugalah yang menyatakan bahwa esensi berada dalam akal dan  wujud  berada diluarakal. Ia juga banyak membahas mengenai    metafisika dan  filsafah tentang jiwa. Lalu ibnu sina juga penemu pertama kali teori relativitas, ketika mengamati ayat Al-Quran QS: Al maarij, dan dengan mengamati malaikat yang naik turun naik turun dengan kecepatan cahaya, malaikat dari cahaya naik turun dengan kecepatan cahaya maka di kemukakan teori tersebut oleh Ibnu Sina, yang sekarang diadopsi oleh Albert Einstein
-          Al-Kindi
Al-Kindi atau  Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Ash-Shabah bin Imran bin Ismail bin Al-Asy’ats bin Qays Al-Kindi  dikenal sebagai sosok muslim pertama yang memunculkan gagasan tentang filsafat dan ia jugalah yang berpendapat bahwa ajaran agama islam sebenarnya tidak berbeda jauh dengan ilmu filsafat atau falsafah sehingga keduanya bukanlah dua hal yang bertentangan. Tidak hanya cerdas sebagai filsuf atau pemikir islam yang diakui oleh bangsa barat, Al kindi juga menghasilkan banyak karya dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya seperti aritmatika dan musik. Tak heran jika al kindi ini dijuluki filsuf musik.
-          Al-Ghazali
Muhammad bin Ahmad, Al-Imamul Jalil, Abu Hamid Ath Thusi Al-Ghazali atau yang lebih dikenal sebagai Al Ghazali adalah salah seorang filsuf ternama yang berasal dari daerah Thusi yang merupakan bagian dari Negara Persia. Al ghazali banyak menghasilkan karya dibidang filsafat dan ia pada mulanya berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sebenarnya tidak bisa ditangkan dengan menggunakan panca indera manusia. Al ghazali lebih cenderung percaya terhadap akal daripada kelima panca indera. Dizamannya, ia pernah menjadi guru besar di Nidzamiyah, Baghdad selama empat tahun.beberapa kitab karangan Al ghazali yang terkenal antara lain  Ihya Ulum Ad-Din,  Tahafut al-Falasifah dan Al-Munqidz min adh-Dhalal.
            Nah itulah beberapa pengalaman saya di ruang kelas mengenai filsafat islam dan beberapa pengetahuan yang sedikit saya miliki yang saya paparkan, semoga bermanfaat dan tulisan saya ini bisa dapat dipahami oleh pembaca sekalian, terimakasih. Wassalam.


Kamis, 31 Oktober 2019

Akal Dalam QS Al-Baqarah ayat 75


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kembali lagi bersama saya Wahyu Amarullah dari kelas, BKI 3 E, akan menyampaikan pendapat saya mengenai akal, dalam QS Al-Baqarah ayat 75.

اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُّؤْمِنُوْا لَـكُمْ وَقَدْ كَانَ  فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ کَلَامَ اللّٰهِ ثُمَّ يُحَرِّفُوْنَهٗ مِنْۢ بَعْدِ  مَا عَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
"(Apakah masih kamu harapkan) hai orang beriman (bahwa mereka akan beriman) yakni orang-orang Yahudi itu (kepadamu, sedangkan sebagian) atau satu golongan (di antara mereka) yakni pendeta-pendeta mereka (mendengar firman Allah) yaitu Taurat (lalu mengubahnya) (setelah mereka memahaminya) (padahal mereka mengetahui) bahwa sebenarnya mereka mengada-ada. Pertanyaan di sini berarti sanggahan terhadap orang-orang beriman hingga berarti, Tak usah kamu harapkan mereka akan beriman karena dulu mereka juga sudah kafir!"

Alhamdulillah wasyukurillah ala ni'matillah amma ba'du.

Puji syukur hanya milik Allah, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad, SAW. Beserta sahabat nya dan para kerabatnya hingga akhir jaman.

Manusia merupakan makhluk yang spesial, yang diberikan akal oleh Allah dan dipergunakan untuk berfikir dan merenungi ciptaan-Nya, akan tetapi tak semua manusia demikian, dalam ayat tersebut dijelaskan bagaimana kaum Yahudi, yang mendustakan ayat-ayat Allah dengan cara mengganti dengan pemahaman sendiri, lantas hal tersebut merupakan jauh sekali dengan keadaan manusia yang berfikir, karena sudah jelas bahwa ayat Al-Qur'an itu seharusnya di pelajari dan dipahami, bukan didustakan dengan cara mengganti, itulah yang menyebabkan mereka tidak bisa menggunakan akalnya, dalam hal ini saya pernah mendengar sepenggal kata seperti, "Malaikat diberi akal tapi tidak diberi nafsu, maka tidak akan pernah berbuat maksiat, lalu hewan diberi nafsu, tapi tidak diberi akal, sedangkan manusia diberi akal dan diberi nafsu, lalu jika manusia lebih mengedepankan akal maka lebih tinggi derajatnya daripada malaikat, lalu jika manusia lebih mengedepankan nafsu, maka ia lebih rendah dari pada hewan, maka dari itu peran akal itu sangat penting sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. Kemungkinan itu saja penyampaian saya pada kali ini, kurang lebih nya mohon maaf.
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Link YouTube. https://m.youtube.com/watch?v=HxR_3oKgmYg&t=91s